Oleh : Enggar Wahyuni (T), A.Md.Kep

Libur Natal sering menjadi momen penuh sukacita, namun bagi sebagian orang justru dapat memicu stres, kelelahan emosional, atau rasa kesepian. Aktivitas yang padat, ekspektasi sosial, kondisi finansial, hingga dinamika keluarga dapat berkontribusi pada tekanan mental.
Untuk menjaga kesehatan mental selama masa liburan, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan :
1. Tetapkan Ekspektasi yang Realistis
Tekanan untuk membuat liburan “sempurna” sering menjadi pemicu stres. Ingat bahwa tidak semua hal harus berjalan sesuai rencana. Fokuslah pada hal yang penting: kebersamaan, istirahat, dan rasa syukur. Riset American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa ekspektasi yang berlebihan dapat meningkatkan kecemasan selama musim liburan.
2. Prioritaskan Istirahat dan Rutinitas Sehat
Liburan sering membuat pola tidur dan makan berantakan. Upayakan untuk tetap tidur cukup, makan teratur, dan tetap aktif secara fisik. Aktivitas fisik terbukti mampu menurunkan hormon stres kortisol dan meningkatkan endorfin, yang dapat memperbaiki mood.
3. Atur Keuangan dengan Bijak
Pengeluaran berlebih untuk hadiah, dekorasi, atau acara dapat menambah beban mental. Buatlah anggaran yang realistis dan patuhi batasnya. Menurut penelitian, stres finansial memiliki korelasi kuat dengan kecemasan dan depresi.
4. Jaga Batasan dengan Keluarga
Tidak semua interaksi keluarga terasa nyaman. Menetapkan boundaries — seperti membatasi topik sensitif atau durasi kunjungan — dapat melindungi kesehatan mental Anda. Studi dalam Journal of Family Psychology menunjukkan bahwa batasan interpersonal membantu mengurangi stres emosional.
5. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri
Meski liburan identik dengan kegiatan sosial, waktu untuk diri sendiri tetap penting. Gunakan waktu singkat untuk berjalan santai, membaca, menulis jurnal, atau bermeditasi. Mindfulness terbukti efektif menurunkan kecemasan (Harvard Health Publishing, 2021).
6. Tetap Terhubung Jika Merasa Kesepian
Tidak semua orang merayakan Natal dengan keluarga. Jika Anda merasa kesepian, cobalah menghubungi teman, bergabung dalam kegiatan komunitas, atau menghabiskan waktu dengan aktivitas yang bermakna. World Health Organization (WHO) menyebut keterhubungan sosial sebagai faktor penting bagi kesehatan mental yang baik.
7. Hindari Perfeksionisme dan Belajar Mengatakan “Tidak”
Anda tidak perlu memenuhi semua undangan atau melakukan semua tugas sendiri. Delegasikan pekerjaan atau tolak dengan sopan bila merasa kewalahan. Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), perfeksionisme berhubungan dengan peningkatan stres dan kelelahan emosional.
8. Cari Bantuan Profesional Jika Dibutuhkan
Jika Anda mengalami gejala stres berat, kecemasan, atau depresi yang mengganggu aktivitas sehari-hari, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental. Bantuan dini dapat meningkatkan pemulihan.
Kesimpulan
Libur Natal bisa menjadi momen yang membahagiakan, namun tidak jarang juga membawa tekanan tersendiri. Menjaga ekspektasi tetap realistis, merawat diri, menetapkan batasan, serta membangun hubungan yang sehat dapat membantu menjaga kesehatan mental selama liburan. Ingat bahwa setiap orang memiliki ritme dan kapasitas berbeda, yang terpenting adalah mendengarkan kebutuhan diri sendiri.
Sumber :
American Psychological Association. (2022). Stress in America: Coping with Holiday Stress. APA.
American Psychological Association. (2023). Holiday Stress Report. APA.
Harvard Health Publishing. (2021). Mindfulness: Benefits for Mental Health. Harvard Medical School.
Mayo Clinic. (2022). Exercise and Stress: Get Moving to Manage Stress. Mayo Clinic.
National Institute of Mental Health. (2023). Stress: Strategies for Coping. NIMH.
World Health Organization. (2022). Mental Health and Social Connection. WHO.