Liburan dan Kesehatan Mental

Oleh : Shinta Elly Subekti, A.Md, Farm

Kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial seseorang. Kesehatan mental memengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, dan bertindak, serta bagaimana mereka menghadapi stres, menjalin hubungan, dan membuat keputusan.

Pentingnya kesehatan mental karena dapat memengaruhi kualitas hidup. Orang dengan kesehatan mental yang baik cenderung lebih bahagia dan produktif. Selain itu stres kronis, depresi, dan kecemasan dapat memperburuk kondisi fisik seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan sistem kekebalan tubuh. Kesehatan mental yang stabil membantu kita menjaga hubungan yang sehat dengan orang lain.

Beberapa gejala umum jika mengalami gangguan kesehatan mental adalah perubahan suasana hati yang ekstrim, menarik diri dari lingkungan sosial, sulit berkonsentrasi, gangguan tidur atau tidak nafsu makan, mempunyai pikiran untuk menyakiti diri sendiri, hingga perasaan tidak berharga.

Lalu hubungannya kesehatan mental dengan liburan apa ya?

Liburan tidak bisa “menyembuhkan” kesehatan mental secara permanen, tetapi bisa sangat membantu dalam meredakan gejala dan menjaga keseimbangan emosi. Beberapa manfaat liburan bagi kesehatan mental antara lain:

  1. Mengurangi stres dan kejenuhan, ternyata ketika kita jauh dari rutinitas pekerjaan bisa memberikan ruang bagi diri untuk sejenak beristirahat. Aktivitas santai saat liburan menurunkan kadar hormon stres (kortisol).
  2. Meningkatkan suasana hati, dengan mengunjungi tempat baru atau menikmati alam bisa menstimulasi dopamin (hormon kebahagiaan). Waktu yang dihabiskan bersama keluarga atau teman bisa mengisi kembali tangki cinta yang tadinya kosong..
  3. Memperbaiki kualitas tidur, disaat liburan pastikan tidak membawa deadline loh yam suasana yang tenang dan tidak terburu-buru bisa memperbaiki pola tidur, tidur yang berkualitas akan berdampak positif pada kesehatan mental.
  4. Meningkatkan kreativitas dan motivasi, ketika mengambil jeda dari tekanan pekerjaan atau studi bisa membantu kamu melihat masalah dari sudut pandang baru.

Tapi ingat ya! liburan bukan menyembuhkan. Efek liburan bersifat sementara jika sumber masalah utama tidak ditangani (seperti trauma, tekanan pekerjaan yang berlebihan, atau gangguan mental klinis). Setelah liburan, gejala kecemasan atau depresi bisa kembali jika tidak ada perubahan gaya hidup atau perawatan yang konsisten. Gangguan kesehatan mental seperti depresi berat, gangguan kecemasan, atau bipolar membutuhkan penanganan profesional — liburan hanya bisa jadi bagian kecil dari proses pemulihan.

Jadi apa kesimpulannya?

Liburan bisa membantu memulihkan kesehatan mental secara sementara dan merupakan bagian dari self-care, tetapi bukan solusi utama untuk gangguan mental yang serius. Untuk pemulihan yang berkelanjutan, penting menggabungkannya dengan terapi psikologis, dukungan sosial, dan perubahan gaya hidup.

Jika kamu memiliki masalah terkait kesehatan mental, jangan segan konsultasi ke RSK Puri Nirmala ya!

Sumber :

https://hellosehat.com/mental/manfaat-liburan-untuk-kesehatan-fisik

https://psikologi.esaunggul.ac.id/liburan-untuk-kesehatan-mental-apakah-perlu

https://prodiadigital.com/id/artikel/manfaat-traveling-bagi-kesehatan-mental-dan-fisik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *