Oleh : dr. Ana Soelistyorini
Gangguan pada kesehatan mental lansia dapat menyebabkan dampak bagi lansia, yaitu dapat menurunkan kemampuan lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari, menurunkan kemandirian, menurunkan kualitas hidup lansia, dan dapat menyebabkan disabilitas (Shalafina et al, 2023 ; Hany, 2018). Kesehatan mental merupakan bagian penting untuk mencapai kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan mental yang baik dapat memenuhi potensi diri seseorang, dapat bekerja secara produktif, mengatasi tekanan kehidupan yang baik, dan dapat beradaptasi dengan lingkungan. Masih adanya stigma dan diskriminasi terhadap orang yang mengalami gangguan mental di Indonesia yang menyebabkan orang dengan gangguan mental mengalami perlakuan dan penanganan yang salah.
Kesehatan Mental
Kesehatan mental lansia berhubungan dengan beberapa hal, yang pertama bagaimana seseorang merasakan, memikirkan, dan menjalani kehidupan sehari-hari, kedua bagaimana seseorang memandang diri sendiri dan orang lain, dan ketiga bagaimana seseorang mengevaluasi berbagai alternatif solusi dan bagaimana mengambil keputusan terhadap keadaan yang dihadapi (Fakhriyani, 2019 ; Yusuf, 2011). Kesehatan mental merujuk pada seluruh aspek perkembangan manusia, baik perkembangan fisik maupun psikis. Kesehatan mental juga meliputi upaya dalam mengatasi stres, ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri, berkaitan dengan pengambilan keputusan, dan bagaimana hubungan dengan orang lain.
World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan mental sebagai kondisi kesejahteraan individu yang menyadari potensinya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi bagi kelompoknya. Kesehatan mental pada setiap individu berbeda serta mampu beradaptasi dengan perkembangan, karena pada hakikatnya individu dihadapkan pada kondisi dimana individu harus harus menyelesaikan berbagai penyelesaian alternatif pemecahan. Adakalanya, tidak sedikit orang yang pada waktu tertentu mengalami masalah-masalah kesehatan mental dalam kehidupannya. Orang yang sehat mentalnya ialah orang yang dalam ruhani atau dalam hatinya selalu merasa tenang, aman, tentram. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental adalah suatu kondisi seseorang yang memungkinkan berkembangnya semua aspek perkembangan, baik fisik, intelektual, dan emosional yang optimal serta selaras dengan perkembangan orang lain, sehingga selanjutnya mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Gejala jiwa atau fungsi jiwa seperti pikiran, perasaan, kemauan, sikap, persepsi, pandangan dan keyakinan hidup harus saling berkoordinasi satu sama lain, sehingga muncul keharmonisan yang terhindar dari segala perasaan ragu, gundah, gelisah dan konflik batin.
Lanjut usia merupakan suatu proses alam yang tidak dapat dihindarkan dan merupakan ketentuan dari Tuhan, sehingga setiap orang pada saatnya akan mengalaminya. Selain itu, pada masa tersebut akan tampak kelemahan seseorang karena mengalami masalah pada aspek fisiologis, psikologis, dan sosial. Hal senada juga disampaikan oleh Rita (2008). Selain itu juga muncul perubahan yang menyangkut kehidupan psikologi lanjut usia, seperti perasaan tersisih, tidak dibutuhkan lagi, ketidakikhlasan menerima kenyataan baru, misalnya penyakit yang tidak kunjung sembuh atau kematian pada pasangan.
Kesimpulan
Kesehatan mental pada seorang lanjut usia sangat penting untuk kualitas hidup yang baik. Pada usia lanjut banyak perubahan yang terjadi dari masa dewasa seperti perubahan fisik, kehilangan orang terdekat, pensiun, atau masalah kesehatan fisik dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis seseorang. Beberapa kondisi yang sering terjadi pada lanjut usia terkait dengan kesehatan mental antara lain depresi, kecemasan, dan gangguan kognitif seperti demensia.
Penting untuk memahami bahwa kesehatan mental lansia tidak hanya dipengaruhi dari faktor biologis, tetapi juga dari dukungan sosial dan keterlibatan dalam aktivitas sosial. Aktivitas fisik yang teratur, hubungan sosial yang baik, serta rutinitas yang positif dapat memperlambat penurunan kognitif dan membantu menjaga kesehatan mental. Pencegahan dan penanganan masalah kesehatan mental pada lansia memerlukan perhatian yang lebih besar dari keluarga, masyarakat, dan profesional kesehatan. Pemberian dukungan emosional, pemahaman, dan intervensi yang tepat dapat membantu lansia merasa lebih dihargai dan mengurangi rasa kesepian yang sering kali menjadi penyebab utama gangguan mental pada usia lanjut.
Penulis adalah dokter umum yang berpraktik di RSK Puri Nirmala setiap hari Jumat pukul 13.00 – 16.00 WIB. Pendaftaran hubungi nomor 081524
Sumber :
Affandi, M. (2009). Faktor-faktor yang mempengaruhi penduduk lanjut usia memilih untuk bekerja. Journal of Indonesian Applied Economics, 3
Amalia, E., Putri, N. N. G., Fatrullah, S. P., Jauhari, P. J., & Wulandari, H. (2022). Edukasi dan Pemeriksaan Kesehatan Umum, Mata, serta Jiwa pada Lansia di Panti Sosial Lanjut Usia Mandalika. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 5(4), 468-473.
Fakhririyani, D.V. (2019). Kesehatan Mental. Pemekasan : Duta Media Publishin
Qonitah, N., & Isfandiari, M. A. (2015). Hubungan antara imt dan kemandirian fisik dengan gangguan mental emosional pada lansia. Jurnal Berkala Epidemiologi, 3(1), 1-11.Shalafina, M., Ibrahim, I., & Hadi, N. (2023). Gambaran Kesehatan Mental Pada Lanjut Usia. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan, 7(4).