Oleh : Muhammad Taufiq Qurrohman, Amd.Kep

Stres merupakan reaksi fisiologis dan psikologis terhadap tuntutan yang melebihi kemampuan individu untuk menanganinya. Dalam konteks keperawatan jiwa, stres tidak hanya dialami oleh klien tetapi juga oleh perawat yang menghadapi tekanan kerja tinggi, tuntutan emosional dan lingkungan yang dinamis. Menurut Lazarus dan Folkman (1984), stres muncul ketika seseorang menilai situasi sebagai sesuatu yang melebihi sumber daya koping yang dimilikinya. Bila tidak dikelola dengan baik, stres dapat memicu kelelahan emosional, gangguan tidur, depresi dan penurunan kinerja perawat (Goudarzian et al., 2024).
Mengapa Stres Perlu Dikelola
- Dampak terhadap kesehatan fisik dan mental
Stres kronis berhubungan dengan peningkatan risiko hipertensi, gangguan jantung, serta gangguan kecemasan dan depresi (Chrousos, 2009). Dalam keperawatan, stres kerja yang tinggi dapat menurunkan motivasi dan kualitas asuhan pasien (Alenezi et al., 2018). - Faktor stres di keperawatan jiwa
Perawat di unit jiwa sering menghadapi pasien dengan perilaku agresif, emosi tidak stabil, serta beban administrasi yang berat. Penelitian oleh Khamisa et al. (2015) menemukan bahwa stres kerja pada perawat sangat berkorelasi dengan burnout dan rendahnya kepuasan kerja. - Makna tema ‘Hidup Lebih Tenang, Stres Lebih Ringan’
Tema ini menekankan keseimbangan antara tuntutan hidup dan pemulihan diri. Tujuannya bukan menghilangkan stres sepenuhnya, melainkan mengelola stres agar menjadi lebih ringan dan adaptif.
Strategi Keperawatan Jiwa untuk Mengelola Stres
1. Pengenalan stres
Perawat dapat membantu klien mengenali tanda-tanda stres seperti: mudah marah, gangguan tidur, kelelahan, sulit konsentrasi dan perubahan nafsu makan (American Psychological Association, 2023). Edukasi ini meningkatkan kesadaran diri dan menjadi dasar intervensi keperawatan jiwa.
2. Strategi koping adaptif
- Aktivitas fisik teratur membantu menurunkan hormon kortisol dan meningkatkan suasana hati (Stults-Kolehmainen & Sinha, 2014).
- Mindfulness dan relaksasi napas dalam menurunkan tekanan darah serta meningkatkan regulasi emosi (Goyal et al., 2014).
- Dukungan sosial dari teman sejawat atau keluarga berperan sebagai pelindung terhadap dampak negatif stres (Thoits, 2011).
- Manajemen waktu dan penetapan prioritas membantu perawat mengontrol beban kerja dan mengurangi kelelahan mental (Chubforoushzadeh et al., 2016).
- Peran perawat jiwa dalam manajemen stres
Perawat berperan aktif dalam melakukan asesmen tingkat stres, memberikan edukasi dan pelatihan, serta membangun lingkungan kerja suportif (Goudarzian et al., 2024).
Aksi Praktis: Minggu Stres di Unit Keperawatan Jiwa
Untuk mendukung tema ‘Hidup Lebih Tenang, Stres Lebih Ringan’, kegiatan berikut bisa dilaksanakan:
- Sesi relaksasi pagi (5–10 menit) sebelum shift kerja.
- Workshop singkat tentang cara mengenali dan mengelola stres.
- Poster edukatif tentang pentingnya self-care.
- Tantangan harian seperti ‘5 menit tanpa gadget’ atau ‘tuliskan 3 hal yang disyukuri hari ini’.
- Diskusi kelompok kecil untuk berbagi pengalaman stres dan strategi coping.

Stres adalah bagian alami dari kehidupan, tetapi cara kita menghadapinya menentukan kualitas hidup kita. Melalui ‘Minggu Stres’, diharapkan setiap individu baik tenaga kesehatan maupun pasien dapat belajar untuk hidup lebih tenang dan menjadikan stres lebih ringan. Perawat jiwa memiliki peran penting sebagai fasilitator kesejahteraan mental, pendidik dan teladan dalam praktik pengelolaan stres yang sehat.
Daftar Pustaka
- Alenezi, A. M., Aboshaiqah, A. E., & Baker, O. (2018). Work stress among nurses in psychiatric hospitals in Saudi Arabia. Journal of Nursing Management, 26(6), 664–672. https://doi.org/10.1111/jonm.12593
- American Psychological Association. (2023). Stress in America: The state of stress. APA Press.
- Chrousos, G. P. (2009). Stress and disorders of the stress system. Nature Reviews Endocrinology, 5(7), 374–381. https://doi.org/10.1038/nrendo.2009.106
- Chubforoushzadeh, A., Kalantari, M., & Molavi, H. (2016). Effectiveness of stress management training on psychological well-being of nurses. Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research, 21(5), 518–523. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5319283/
- Goudarzian, A. H., Nikbakht Nasrabadi, A., Sharif-Nia, H., Farhadi, B., & Navab, E. (2024). Exploring the concept and management strategies of caring stress among clinical nurses: A scoping review. BMC Nursing, 23(1), 115. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11165118/
- Goyal, M., Singh, S., Sibinga, E. M., et al. (2014). Meditation programs for psychological stress and well-being: A systematic review and meta-analysis. JAMA Internal Medicine, 174(3), 357–368. https://doi.org/10.1001/jamainternmed.2013.13018
- Khamisa, N., Oldenburg, B., Peltzer, K., & Ilic, D. (2015). Work related stress, burnout, job satisfaction and general health of nurses. International Journal of Environmental Research and Public Health, 12(1), 652–666. https://doi.org/10.3390/ijerph120100652
- Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. Springer Publishing.
- Stults-Kolehmainen, M. A., & Sinha, R. (2014). The effects of stress on physical activity and exercise. Sports Medicine, 44(1), 81–121. https://doi.org/10.1007/s40279-013-0090-5
- Thoits, P. A. (2011). Mechanisms linking social ties and support to physical and mental health. Journal of Health and Social Behavior, 52(2), 145–161. https://doi.org/10.1177/0022146510395592