Oleh : Ratih Ratnasari, M.Psi, Psikolog

Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai oleh perubahan suasana hati yang ekstrem, dari kondisi sangat bahagia atau bersemangat (mania atau hipomania) hingga sangat sedih atau putus asa (depresi). Perubahan ini bisa terjadi dalam hitungan minggu, hari, bahkan jam, dan dapat memengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku.
Jenis-jenis Gangguan Bipolar
- Bipolar Tipe I
Ditandai dengan episode mania yang berlangsung setidaknya 7 hari atau memerlukan perawatan rumah sakit. Episode depresinya bisa berlangsung dua minggu atau lebih. - Bipolar Tipe II
Melibatkan episode depresi berat dan hipomania (versi mania yang lebih ringan). Tipe ini sering kali disalahpahami karena gejala manianya tidak terlalu mencolok. - Cyclothymic Disorder (Cyclothymia)
Ditandai dengan gejala hipomania dan depresi ringan yang berlangsung selama dua tahun atau lebih, namun tidak cukup parah untuk didiagnosis sebagai episode penuh.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Gejala mania/hipomania:
- Merasa sangat senang atau “tinggi”
- Energi berlebih dan tidak bisa diam
- Bicara sangat cepat dan berpindah topik
- Tidur sangat sedikit tanpa merasa lelah
- Perasaan sangat percaya diri, bahkan sampai merasa hebat atau “tak terkalahkan”
- Perilaku impulsif: belanja berlebihan, keputusan berisiko, aktivitas seksual berlebihan
Gejala depresi:
- Merasa sangat sedih, hampa, atau putus asa
- Tidak tertarik pada hal-hal yang biasanya menyenangkan
- Mudah lelah, tidak berenergi
- Kesulitan tidur atau tidur berlebihan
- Merasa tidak berharga atau bersalah
- Pikiran untuk bunuh diri atau menyakiti diri
Penyebab dan Faktor Risiko
Belum ada penyebab tunggal gangguan bipolar. Namun, beberapa faktor yang berperan antara lain:
- Genetik: Riwayat keluarga dengan gangguan bipolar
- Perubahan kimia otak (neurotransmitter)
- Stres berat atau trauma masa lalu
- Pengaruh zat atau obat-obatan tertentu
Apakah Gangguan Bipolar Bisa Diobati?
Bipolar bukan penyakit yang bisa “sembuh” sepenuhnya, tapi sangat bisa dikendalikan. Perawatan biasanya meliputi:
- Psikoterapi: Seperti terapi perilaku kognitif (CBT)
- Obat-obatan: Mood stabilizer, antidepresan, atau antipsikotik (sesuai kebutuhan)
- Gaya hidup sehat: Tidur teratur, menghindari alkohol/narkoba, dan mengelola stres
Dengan penanganan yang tepat, banyak orang dengan bipolar dapat menjalani hidup yang produktif dan bermakna.
Mengapa Edukasi Penting?
Sayangnya, banyak orang yang belum memahami bipolar dengan benar. Beberapa menganggap perubahan suasana hati sebagai “drama” atau “kurang iman”. Padahal, gangguan bipolar adalah kondisi medis yang nyata dan membutuhkan empati, bukan penghakiman.
Daftar Sumber:
- American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (5th ed.).
- Mayo Clinic. (2022). Bipolar disorder. Retrieved from: https://www.mayoclinic.org
- National Institute of Mental Health (NIMH). (2023). Bipolar Disorder. Retrieved from: https://www.nimh.nih.gov/health/topics/bipolar-disorder
- WHO. (2022). Mental Health and Substance Use: Bipolar disorder. Retrieved from: https://www.who.int
- Geddes, J. R., & Miklowitz, D. J. (2013). Treatment of bipolar disorder. The Lancet, 381(9878), 1672-1682. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(13)60857-0