Oleh : Ratih Ratnasari, M.Psi, Psikolog
Libur sekolah adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh anak dan remaja. Namun di balik keceriaan tersebut, penting bagi orang tua dan pendidik untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatan mental mereka. Liburan yang tidak dikelola dengan baik bisa menimbulkan kejenuhan, isolasi sosial, hingga kecemasan menjelang kembali ke sekolah. Oleh karena itu, masa libur harus dimanfaatkan bukan hanya untuk bersenang-senang, tapi juga untuk menjaga dan merawat keseimbangan emosi serta psikologis anak dan remaja.
1. Ciptakan Rutinitas yang Sehat dan Fleksibel
Meskipun libur, anak tetap membutuhkan struktur harian agar merasa aman dan nyaman. Rutinitas seperti waktu bangun dan tidur yang konsisten, waktu makan, serta waktu untuk aktivitas menyenangkan dapat menjaga ritme tubuh dan suasana hati anak. Rutinitas ini membantu mencegah kelelahan emosional atau kebosanan yang bisa memicu stres. Penelitian menunjukkan bahwa keteraturan aktivitas harian berkontribusi pada stabilitas emosi dan peningkatan kesejahteraan psikologis (Fiese et al., 2002).
2. Dorong Aktivitas Fisik dan Interaksi Sosial
Aktivitas fisik seperti bersepeda, berenang, atau sekadar berjalan kaki, sangat baik untuk pelepasan endorfin yang bisa meningkatkan mood anak. Selain itu, ajak anak untuk tetap bersosialisasi dengan teman sebayanya, baik secara langsung maupun virtual, agar mereka tidak merasa terisolasi selama liburan. WHO (2022) merekomendasikan anak-anak dan remaja melakukan aktivitas fisik setidaknya 60 menit per hari untuk mendukung kesehatan fisik dan mental.
3. Berikan Ruang untuk Mengekspresikan Emosi
Liburan dapat menjadi waktu yang tepat bagi anak untuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya. Orang tua dapat menyediakan waktu berkualitas untuk mengobrol, mendengarkan cerita mereka, atau menggunakan media seperti menggambar dan menulis jurnal sebagai bentuk ekspresi diri. Ekspresi emosi yang sehat berperan penting dalam pembentukan regulasi emosi yang baik pada masa remaja (Gross, 2015).
4. Batasi Paparan Layar dan Media Sosial
Terlalu lama menatap layar, apalagi mengakses media sosial tanpa pengawasan, dapat memperburuk kondisi mental remaja. Bantu mereka membuat batasan waktu penggunaan gawai dan ajak mereka melakukan aktivitas non-digital yang menyenangkan seperti memasak, bermain alat musik, atau membaca. Studi dari Twenge & Campbell (2018) menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan media sosial berkaitan erat dengan meningkatnya depresi dan kecemasan pada remaja.
5. Kenali Tanda-tanda Gangguan Mental
Waspadai perubahan perilaku anak selama liburan, seperti menarik diri, mudah marah, sulit tidur, atau kehilangan minat terhadap hal yang biasanya mereka sukai. Ini bisa menjadi tanda awal gangguan psikologis yang perlu perhatian lebih lanjut. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP, 2019), deteksi dini terhadap perubahan perilaku sangat penting dalam pencegahan gangguan kesehatan mental pada anak dan remaja.
6. Libatkan Anak dalam Aktivitas Keluarga
Mengikutsertakan anak dalam kegiatan keluarga seperti memasak bersama, merencanakan liburan, atau kegiatan sosial lainnya dapat mempererat hubungan dan meningkatkan rasa percaya diri serta perasaan dihargai.
Liburan sekolah bukan hanya waktu untuk bersantai, tetapi juga peluang emas untuk memperkuat kesehatan mental anak dan remaja. Dengan dukungan lingkungan yang positif, rutinitas yang sehat, dan perhatian terhadap kebutuhan emosional mereka, anak-anak dapat menikmati libur dengan bahagia dan kembali ke sekolah dengan semangat baru.
Penulis adalah Psikolog yang praktik di RSK Puri Nirmala pada hari Senin dan Sabtu Pukul 14.00 – 16.00 WIB dan hari Selasa sampai Jumat dengan perjanjian. Untuk Pendaftaran dapat menghubungi nomor kami di 081524617175 (WA).
Sumber :
- Fiese, B. H., Tomcho, T. J., Douglas, M., Josephs, K., Poltrock, S., & Baker, T. (2002). A review of 50 years of research on naturally occurring family routines and rituals: Cause for celebration? Journal of Family Psychology, 16(4), 381–390.
- World Health Organization. (2022). Guidelines on physical activity and sedentary behaviour for children and adolescents.
- Gross, J. J. (2015). Emotion regulation: Current status and future prospects. Psychological Inquiry, 26(1), 1-26.
- Twenge, J. M., & Campbell, W. K. (2018). Associations between screen time and lower psychological well-being among children and adolescents: Evidence from a population-based study. Preventive Medicine Reports, 12, 271–283.
- American Academy of Pediatrics (AAP). (2019). Mental health initiatives and resources.