Mengenal Korteks Prefrontal, Struktur Otak yang sangat Berpengaruh kepada Kesehatan Jiwa

Mengenal Korteks Prefrontal, Struktur Otak yang sangat Berpengaruh kepada Kesehatan Jiwa
Sumber gambar : NCBI Bookshelf

Salam Jiwa Nirmala!

Mau tanya dulu nih, teman-teman semua, kalian pernah gak sih, misalnya mau melakukan sebuah kegiatan yang dirasa sulit, tapi kita tetap memutuskan untuk mengambil itu dan mencoba yang terbaik meskipun itu terasa berat? Jika pernah, berarti kalian orang yang luar biasa, dan kalian juga harus berterima kasih kepada sebuah struktur di otak yang bernama “Prefrontal Cortex”.

Nah.. apakah itu Prefrontal Cortex? Mari kita sama-sama baca di artikel ini.

Definisi Prefrontal Cortex

Prefrontal Cortex atau Korteks Prefrontal adalah sebuah struktur pada otak yang terletak pada bagian / lobus frontal yang terletak pada bagian terdepan dari otak itu sendiri. Bagian ini sejatinya mewakili kurang lebih 10% dari volume otak itu sendiri sendiri memang punya peran yang besar terkait dalam proses kebiasaan yang kompleks, dan juga berpengaruh dalam pembentukan kepribadian pada manusia.

Bagian ini sejatinya berkembang di masa pubertas dan mulai berkembang hingga hampir sempurna setelah berusia kurang lebih dari 25 tahun. Itulah sebabnya kenapa anak kecil dan remaja sendiri lebih rentan untuk terpengaruh oleh lingkungan ketimbang orang-orang dewasa, dikarenakan pusat untuk mengendalikan dan merencanakan kegiatan tersebut masih terbentuk secara matang.

Diskusi tentang daerah korteks prefrontal ini mulai dibahas sejak tahun 1848. Saat itu, seorang pekerja bernama Phineas Gage. Waktu itu, dia mengalami kecelakaan dimana sebuah batang besi jatuh dan menusuk di bagian yang awalnya dikenal sebagai lobus orbitofrontal. Phineas itu sendiri saat itu masih hidup, namun terjadi perubahan yang sangat drastis dari kepribadiannya. Sebelumnya, Phineas sendiri adalah seorang bapak dan suami yang baik dan penuh hormat, namun, setelah kecelakaan tersebut, dia berubah menjadi seorang yang mudah marah, kurang ajar, dan sering membatalkan rencana yang dia buat sebelumnya.

Hal ini tentu saja mengundang ketertarikan dari apa sebenarnya fungsi dari Prefrontal Cortex ini sendiri, sehingga memunculkan banyak sekali penelitian terkait struktur ini.

Fungsi Prefrontal Cortex

Korteks Prefrontal sendiri berfungsi untuk mengatur dan mencapai tujuan yang diinginkan. Struktur tersebut nantinya menerima input / masukan dari beberapa daerah yang ada di otak untuk memproses informasi dan beradaptasi. Selain itu, ada beberapa fungsi lainnya yang juga dilakukan oleh Korteks Prefrontal sendiri, seperti:

  • Memfokuskan perhatian kepada hal tertentu
  • Memprediksi konsekuensi dari tindakan tertentu, atau mengantisipasi kemungkinan kejadian yang ada di lingkungan.
  • Mengendalikan impuls atau reaksi emosi
  • Merencanakan masa depan
  • Mengkoordinasi dan mengatur aktivitas yang bersifat kompleks.

Untuk membayangkan bagaimana fungsi ini bisa bekerja secara bersamaan, bayangkan kondisi di saat wawancara untuk sebuah pekerjaan. Selama proses wawancara, kita turut fokus dengan apa yang interviewer tanyakan, entah itu dari kata, nada bicara, hingga emosi dari pewawancara. Kemduian, pewawancara tersebut menanyakan pertanyaan yang sulit dan membuat orang tersebut gugup. Tetapi, bagi orang tersebut, lari dari pertanyaan tersebut tidak membuatnya lulus wawancara, sehingga dia menolak respon gugup tadi dan merencanakan jawaban yang menarik.

Untuk perkembangan kepribadian sendiri, Korteks prefrontal berfungsi besar untuk membuat orang mengambil keputusan secara sadar sesuai dengan motivasi yang ada, sehingga memunculkan adanya rasa tendensi atau kecenderungan. Misalnya.. Mendekati seseorang dengan maksud tertentu.

Tips dan Trik untuk Prefrontal Cortex yang Optimal

Ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk menjaga kemampuan korteks prefrontal kita, seperti:

  • Bersikap optimis dalam menghadapi masa depan, karena dapat meningkatkan dopamin yang berfungsi untuk memberikan semangat pada kerja otak kita.
  • Memiliki waktu tidur yang teratur.
  • Menghindari drama berlebihan, baik di tempat kerja, ataupun di lingkungan terdekat. Jangan terlalu sering bergosip, karena ini dapat meningkatkan kerja amigdala, yang kelak mematikan fungsi prefrontal cortex tersebut.
  • Perbanyak beraktivitas fisik, seperti olahraga, menari, ataupun yoga.
  • Selalu mulai hari dengan bersyukur dan berpikir poistif.
  • Berpikir kreatif, seperti membuat cerita lucu, kartun, atau sekadar kalimat kecil yang dapat mempermudah kemampuan kita dalam mengingat sesuatu
  • Belajar sesuatu yang baru dan menarik, aktivitas yang dibutuhkan ini sendiri harus yang membutuhkan fokus dan latihan tinggi, seperti menari, bermusik, atau bermain teater. Ini dapat meningkatkan juga fungsi dari prefrontal cortex.

Seperti yang kita ketahui juga, beberapa masalah atau gangguan kejiwaan pun juga dapat disebabkan oleh kurangnya fungsi dari prefrontal cortex, baik itu cemas, depresi, bahkan adiksi zat terlarang atau adiksi perilaku (gaming, judi, online shopping, menonton video terlarang). Oleh karena itu, jika memiliki keluhan di atas, sangat disarankan untuk konsultasi ke profesional yang bergerak di bidang kesehatan mental.

Rumah Sakit Khusus Puri Nirmala merupakan Rumah Sakit Swasta yang bergerak dan fokus di bidang kesehatan jiwa. Terletak di lokasi yang strategis yaitu di pusat Kota Yogyakarta, Rumah Sakit tersebut juga turut didukung oleh psikiater (dokter spesialis kesehatan jiwa) dan juga psikolog yang telah menjalani pendidikan khusus dan telah tersertifikasi baik.

Untuk mendaftar, silahkan klik di sini

Rumah Sakit Khusus Puri Nirmala.
Jl. Jayaningprangan No. 13, Gunungketur, Kota Yogyakarta

Ditulis Oleh : dr. Farhandika Mursyid (Dokter Umum, Rumah Sakit Khusus Puri Nirmala)

Referensi :

  1. Dingman, M 2014, ‘Know your brain : prefrontal cortex’, blog post, Neuroscientifically Challenged blog, dilihat 18 Oktober 2021
  2. Good Therapy 2019, ‘Prefrontal cortex’, Good Therapy blog, dilihat 18 Oktober 2021
  3. Hathaway, WR, & Newton, BW 2021, ‘Neuroanatomy, prefrontal cortex’, in: StatPearls, StatPearls Publisher, dilihat 18 Oktober 2021
  4. Heart Mind Online 2014, ‘10 exercises for your prefrontal cortex’, Dalai Lama Center for Peace and Education blog, dilihat 18 Oktober 2021
  5. Siddiqui, SV, Chatterjee, U, Kumar, D, Siddiqui, A, & Goyal, N 2008, ‘Neuropsychology of prefrontal cortex’, Indian Journal of Psychiatry, vol. 50, no. 3, pp. 202-208, doi: 10.4103/0019-5545.43634

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *