Menelusuri Rindu dari Kesehatan Jiwa

rindu dari kesehatan jiwa
Sumber gambar : nalarpolitik(dot)com

Rindu itu berat, kamu tidak akan kuat, biar aku saja.”

Ungkapan dari film Dilan di atas pastinya menjadi ungkapan yang sudah di luar kepala ketika kita berbicara soal rasa rindu.

Dalam sebuah hubungan, kita pasti saja akan merasakan namanya rasa rindu, apalagi di saat kita sedang tidak bertemu atau berjauhan. Hal ini tentu saja berlaku bagi teman-teman yang sedang menjalani hubungan jarak jauh, baik itu dengan teman, sahabat, keluarga, bahkan pacar atau pasangan. Rasa rindu itu tentu saja kembali menjadi bahan perbincangan terutama di era pandemi yang memaksa kita untuk isolasi mandiri. Dan, terakhir, kita diperintah untuk tidak mudik di hari Lebaran ini, tentunya ini menguatkan rasa rindu yang ada.

Rasa rindu itu adalah hal yang wajar untuk dimiliki oleh manusia, rasa ini sudah bisa dilihat dari masa lampau karena ini adalah sebuah proses ilmiah yang dialami manusia. Hal ini turut dibuktikan bahwa terjadi banyak sekali reaksi kimia yang terjadi di otak saat kita merasakan rindu akan seseorang. Bisa dibilang jika dilihat kembali, gejala putus obat / sakaw (withdrawal) dan gejala rindu yang berat itu dikatakan mirip sekali.

Ada beberapa homron yang terlibat dalam memproses terjadinya rasa rindu, seperti hormon testosterone, estrogen, dopamin, serotonin dan juga adrenalin. Dopamin sendiri berperan dalam membentuk rasa bahagia, sakit, dan hasrat untuk bersama dengan orang yang dicintai. Hormon ini juga berkaitan dengan hrmin serotonin yang bertugas sebagai pengendali stress, nafsu makan, dan perbaikan suasana hati. Saat kita merasakan jatuh cinta, hormon-hormon tersebut akan diproduksi lebih cepat dan lebih banyak.

Namun, ketika kita merasakan perpisahan yang berujung kepada rindu karena jarak, maka proses produksi tadi akan mereda yang bisa berakibat kepada gejala seperti kehilangan semangat. Hal ini jika ditahan lebih banyak akan mengakibatkan stress, yang mengakibatkan susah fokus, sulit terhindar dari penyakit, dan gejala negatif lainnya.

Obat paling ampuh dari rindu itu adalah bertemu.”

Dari penjelasan di atas, memang sudah menjadi wajar bahwa rasa rindu itu memang sangatlah berat dan bisa berakibat buruk. Memang, bertemu adalah obat yang paling ampuh dalam mengatasi rasa rindu. Tetapi, menyesuaikan dengan zaman sekarang ini, banyak sekali cara yang bisa digunakan untuk mengatasi rasa rindu.

Sejatinya, setiap orang memiliki berbagai cara untuk melampiaskan perasaan yang sedang mereka rindukan, bisa melalui foto-fotonya, membaca tulisan dari sesorang yang dirindukan, membaca chat atau emailnya, atau memakai barang-barang pemberian dari orang yang dirindukan. Tetapi di era teknologi seperti sekarang ini media sosial dapat juha menjadi alternatif pengobat rindu.

Tidak ada salahnya apabila untuk mengobati rasa rindu itu jika memungkinkan dapat merencanakan bertemu dengan orang yang dirindukan. Kita bisa mengunjungi atau dikunjungi. Telepon gengam bisa juga menjadi sarana untuk mengobati rindu itu.

Ada beberapa cara untuk mengobati rasa rindu itu dengan sebagai berikut :

  1. Berdoa

Berdoa adalah aktivitas yang sangat baik untuk kesehatan rohani kita, yang dapat membantu menenangkan hati dan pikiran kita. Berdoa juga dapat membantu kita mendekatkan kepada Tuhan sebagai pencipta kita.

  1. Menulis

Rasa rindu juga dapat di apresiasikan melalui secara tidak langsung tulisan-tulisan sebagai bentuk curhatan atau isi dari hati yang sedang dipikirkan kita.

  1. Menyibukkan diri dengan kegiatan positif

Kita dapat melakukan kegiatan fisik untuk menyibukkan diri, bisa dengan kegiatan hobbi atau kegiatan hari-hari yang dapat menciptakan hasil yang positif. Menghabiskan waktu luang untuk mendengarkan musik, bermain musik, membaca dan lain sebagainya.

  1. Mengingat hal-hal baik tentangnya

Mengingat hal baik tentang orang yang dirindukan bisa membawa pengaruh positif. Kebaikan yang dilakukannya dapat menjadi motivasi bagi kita untuk menjadi orang yang lebih baik dalam kedepannya.

  1. Teman bicara

Dapat juga untuk mengobati rindu dengan bercerita tentang perasaan yang kita rasakan untuk mengurangi beban pikiran kita. Teman bicara yang bisa kita percaya dapat membuat perasaan lebih tenang, dan benar-benar punya niat untuk membantu kita sendiri.

  1. Konsultasi ke psikiater/psikologi

Apabila rindu sudah terlalu membuat pikiran menjadi tidak baik, membuat hati gelisah, dan terlalu banyak beban pikiran padahal sudah melakukan kegiatan-kegiatan diatas tetapi belum juga teratasi dapat berkonsultasi dengan petugas kesehatan seperti ke psikiatri atau ke psikologi. Dengan curhat yang dipercaya segala isi pikiran yang dirindukan.

Terkadang, mengatasi rasa rindu itu tidaklah mudah, dan bahkan, jika rasa rindu tersebut sudah benar-benar mengganggu, kita perlu bantuan dari professional kesehatan jiwa. Entah itu, pelatih cinta professional, psikolog, dokter umum, bahkan juga psikiater.

Rumah Sakit Khusus Puri Nirmala merupakan Rumah Sakit yang mengkhususkan di bidang Kesehatan Jiwa. Terletak di pusat Kota Yogyakarta, Rumah Sakit ini membuka beberapa pelayanan Kesehatan Jiwa yang ditangani oleh psikolog, dokter umum, dan psikiater yang kompeten dan professional di bidangnya.

Rumah Sakit Khusus Puri Nirmala juga sudah menerima pendaftaran online untuk Pelayanan Rawat Jalan yang dapat diakses melalui WhatsApp di nomor 0815-2461-7175.

Dibuat oleh : Siska Wulandari, SKM (Ketua Unit PROMKES & K3)
Diedit oleh : dr. Farhandika Mursyid (Dokter Umum)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *